Kuliah Lapangan Arkeologi Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam di Museum Memperdalam Pemahaman Mereka tentang Sejarah

Lampung, 11 Juni 2023 – Mahasiswa program studi Sejarah Peradaban Islam dari Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung mengadakan kuliah lapangan arkeologi yang inovatif pada Minggu, 11 Juni 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di Museum Transmigrasi, Makam KH Gholib, dan Museum Kekhatuan Semaka Tanggamus dengan tujuan memperdalam pemahaman mereka tentang sejarah melalui artefak dan eksibisi yang dipajang di museum tersebut.

Sebagai bagian penting dalam rangkaian matakuliah arkeologi, kuliah lapangan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mempelajari dan memahami sejarah. Museum menjadi lokasi yang ideal untuk kegiatan ini karena memiliki koleksi artefak dan benda-benda pra sejarah yang kaya. Museum Nasional Ketransmigrasian merupakan salah satu museum nasional yang terletak di Provinsi Lampung dan memiliki catatan sejarah yang mendokumentasikan keberhasilan proses transmigrasi di Indonesia. Selain itu, Makam KH Gholib adalah tempat peristirahatan terakhir seorang ulama dan pejuang kemerdekaan Indonesia, sedangkan Museum Kekhatuan Semaka menampilkan koleksi sejarah terkait dengan Kekhatuan Semaka, termasuk pakaian adat pernikahan khas, baju perayaan, senjata perang seperti meriam, dan kereta kencana.

Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam didampingi oleh pengampu matakuliah Agus Mahfudin Setiawan, M.Hum, serta petugas museum yang berpengalaman. Mereka diajak untuk menjelajahi berbagai galeri dan mempelajari artefak yang dipajang di dalamnya. Para mahasiswa mendapatkan kesempatan unik untuk melihat secara langsung benda-benda peninggalan masa lalu, seperti keramik, perkakas, senjata, dan benda-benda pribadi yang ditemukan dalam penggalian arkeologi di sekitar daerah tersebut.

Selain itu, para mahasiswa juga mendapatkan penjelasan mendalam tentang sejarah dan konteks budaya dari setiap artefak yang dipamerkan. Para petugas museum memberikan informasi tentang teknik penggalian arkeologi, proses konservasi, dan interpretasi dari temuan-temuan tersebut. Diskusi dan tanya jawab antara mahasiswa dan petugas museum membuat pengalaman belajar semakin interaktif dan bermanfaat.

Salah satu mahasiswa Sejarah Peradaban Islam, Nurdin, mengungkapkan kegembiraannya, “Kuliah lapangan ini sungguh luar biasa. Saya merasa sangat terhubung dengan sejarah melalui artefak-artefak ini. Melihat mereka secara langsung memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan masyarakat pada masa lalu.”

Dosen pengampu arkeologi, Agus Mahfudin Setiawan, menekankan pentingnya kuliah lapangan dalam studi arkeologi, “Kuliah lapangan seperti ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dan membantu mereka mengaitkan teori dengan praktik. Melalui pengamatan artefak dan interpretasi yang dilakukan di lapangan, mahasiswa dapat mengasah keterampilan analitis dan pemahaman konteks sejarah yang lebih baik.”

Tinggalkan Balasan